Best Profit Futures - Belakangan informasi tentang kesehatan melalui BlackBerry Messenger atau BBM kembali tersebar luas. Kabar ini menyebutkan bahaya Aspartame dan mengatasnamakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Bohong itu, kalau dapat berita seperti itu dicek dulu kebenarannya. Kami kalau membuat informasi pasti menggunakan kertas surat dan ditandatangani. Jadi tidak pernah lewat media sosial, apalagi terkait info penting seperti itu," ungkap Ketua Umum PB IDI, Dr Zaenal Abidin, MH, kepada detikHealth.
Informasi yang tersebar melalui BBM tersebut bahkan mengatasnamakan salah satu anggota IDI, dr H. Ismuhadi, MPH. Menurut Zaenal, dokter yang bersangkutan pernah dipanggil pihaknya terkait penyebaran informasi tersebut. Sebab tak cuma sekali ini penyebaran informasi mengatasnamakan IDI dan dr Ismuhadi terjadi.
"Bohong itu, kalau dapat berita seperti itu dicek dulu kebenarannya. Kami kalau membuat informasi pasti menggunakan kertas surat dan ditandatangani. Jadi tidak pernah lewat media sosial, apalagi terkait info penting seperti itu," ungkap Ketua Umum PB IDI, Dr Zaenal Abidin, MH, kepada detikHealth.
Informasi yang tersebar melalui BBM tersebut bahkan mengatasnamakan salah satu anggota IDI, dr H. Ismuhadi, MPH. Menurut Zaenal, dokter yang bersangkutan pernah dipanggil pihaknya terkait penyebaran informasi tersebut. Sebab tak cuma sekali ini penyebaran informasi mengatasnamakan IDI dan dr Ismuhadi terjadi.
"Info-info seperti ini dari tahun 2009 selalu ada, terutama di akhir atau awal tahun. Kami sudah membuat pengumuman melalui media tapi hal semacam ini tetap saja ada. Kasihan juga, dr Ismuhadi itu sudah sepuh, tidak tahu-menahu kenapa namanya selalu dicantumkan seperti itu," lanjutnya.
Menurut Zaenal, penyebaran informasi yang menggunakan nama IDI tentu sangat merugikan. Pasalnya, jika informasi yang tersebar adalah kepentingan pihak tertentu dan tidak benar, bisa saja justru IDI yang akan dipermasalahkan.
Ia mencurigai adanya 'perang' antar produsen produk-produk yang tercantum dalam informasi tersebut, yakni produk-produl minuman dengan kandungan Aspartame tersebut.
"Aspartame itu kan pemanis buatan. Berarti mungkin ada produk baru yang memakai gula alami, jadi dia 'menyerang' produk dengan Aspartame tersebut. Bisa dibilang 'perang pedagang'," ungkapnya.
sumber : health.detik.com
Menurut Zaenal, penyebaran informasi yang menggunakan nama IDI tentu sangat merugikan. Pasalnya, jika informasi yang tersebar adalah kepentingan pihak tertentu dan tidak benar, bisa saja justru IDI yang akan dipermasalahkan.
Ia mencurigai adanya 'perang' antar produsen produk-produk yang tercantum dalam informasi tersebut, yakni produk-produl minuman dengan kandungan Aspartame tersebut.
"Aspartame itu kan pemanis buatan. Berarti mungkin ada produk baru yang memakai gula alami, jadi dia 'menyerang' produk dengan Aspartame tersebut. Bisa dibilang 'perang pedagang'," ungkapnya.
sumber : health.detik.com