BEST PROFIT FUTURES - Rapor merah kinerja PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) masih berlanjut. Pada Kuartal III-2014, ANTM mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 563,9 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, ANTM masih mencetak laba sebesar Rp 347,9 miliar. Alhasil, rugi per saham ANTM menjadi Rp 59,14 dari sebelumnya laba Rp 36,5 per saham. Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTM mengungkapkan, kerugian ini tak pelak karena penurunan harga komoditas. Adanya regulasi pemerintah yang melarang ekspor mineral mentah juga mencekik kinerja ANTM sehingga rugi bersih masih terus terjadi.
Tergerusnya laba juga disebabkan karena seretnya penjualan ANTM. Emiten tambang pelat merah ini hanya membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,8 triliun. Jumlah itu turun 34% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 8,8 triliun.
Tri menjelaskan, tekanan juga datang dari komponen yang bersifat nonoperasional seperti penyesuaian nilai investasi di PT Nusa Halmahera Minerals. Belum lagi, ANTM menderita kerugian yang berasal PT Indonesia Chemical Alumina.
Emas masih menjadi kontributor terbesar penjualan bersih ANTM hingga bulan September 2014 lalu. Nilainya mencapai Rp 2,79 triiun atau berkontribusi sebesar 48% dari total penjualan bersih ANTM.
Tergerusnya laba juga disebabkan karena seretnya penjualan ANTM. Emiten tambang pelat merah ini hanya membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,8 triliun. Jumlah itu turun 34% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 8,8 triliun.
Tri menjelaskan, tekanan juga datang dari komponen yang bersifat nonoperasional seperti penyesuaian nilai investasi di PT Nusa Halmahera Minerals. Belum lagi, ANTM menderita kerugian yang berasal PT Indonesia Chemical Alumina.
Emas masih menjadi kontributor terbesar penjualan bersih ANTM hingga bulan September 2014 lalu. Nilainya mencapai Rp 2,79 triiun atau berkontribusi sebesar 48% dari total penjualan bersih ANTM.