Oleh: HG Makmur Lc MA - Komisi Fatwa MUI Banjarmasin
Bestprofit Banjarmasin - Peristiwa Isra Mi‘raj yang dilakukan Rasulullah saw telah disepakati kebenarannya oleh kaum muslimin. Peristiwa ini merupakan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasulullah. Isra dan Mi‘raj merupakan peristiwa yang amat agung, karena tidak ada Nabi maupun Rasul yang diberi kehormatan oleh Allah untuk melaksanakannya.
Di tengah perjalanan Isra, Rasulullah diperlihatkan tentang kaum yang menanam tanaman pada suatu hari, dan pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen, buahnya kembali lagi seperti semua.
Bestprofit Banjarmasin - Peristiwa Isra Mi‘raj yang dilakukan Rasulullah saw telah disepakati kebenarannya oleh kaum muslimin. Peristiwa ini merupakan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasulullah. Isra dan Mi‘raj merupakan peristiwa yang amat agung, karena tidak ada Nabi maupun Rasul yang diberi kehormatan oleh Allah untuk melaksanakannya.
Di tengah perjalanan Isra, Rasulullah diperlihatkan tentang kaum yang menanam tanaman pada suatu hari, dan pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen, buahnya kembali lagi seperti semua.
Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril, beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah gambaran dari orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah. Amal baik mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali.
Balasan pahala yang diberikan oleh Allah kepada seorang mujahid, adakalanya diberikan secara langsung di dunia ini, dan adakalanya diberikan di akhirat nanti.
Jihad adalah perbuatan taat yang paling tinggi. Dengan jihad Islam mampu mengatasi semua agama lain. Ketika Rasulullah berkhutbah dengan menyebutkan bahwa berjihad adalah amalan yang paling utama, berdirilah seorang sahabat dan bertanya, “Ya Rasulullah andaikan aku mati (syahid) dalam perang fii sabilillah, apakah dosaku akan dihapuskan Allah?
Rasulullah menjawab: Benar, jika engkau gugur di jalan Allah dalam keadaan sabar bertahan, ikhlas dan pantang menyerah. Karena sesungguhnya malaikat Jibril mengatakan kepadaku seperti itu.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Syahid selain orang yang gugur di medan perang ada tujuh golongan. Yaitu orang yang meninggal karena sakit perut (muntaber), orang yang meninggal karena tenggelam, orang yang meninggal karena penyakit kembung (seperti busung dan liver), orang yang meninggal karena wabah kolera, orang yang meninggal karena terbakar, orang yang meninggal karena tertimbun longsor, dan perempuan yang meninggal karena melahirkan.
Selanjutnya Rasulullah melewati sekelompok kaum yang memukuli kepalanya sendiri hingga pecah, dan setiap habis dipecahkan kemudian kepalanya itu utuh kembali sebagaimana biasa. Kejadian ini terus terjadi tanpa henti. Rasulullah bertanya kembali kepada Jibril, wahai Jibril siapakah mereka itu?
Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang kepalanya selalu berat untuk mengerjakan salat-salat yang diwajibkan. Dan sering melupakan kewajiban tersebut sehingga banyak sekali salat lima waktu yang mereka tinggalkan.
Semua perintah dari Allah diberikan di alam dunia ini. Hanya perintah kewajiban salat yang diberikan langsung di alam tertinggi, tidak ada yang dapat menginjak alam yang dijalani Rasulullah. Ini merupakan suatu tanda keutamaan Rasulullah dan pentingnya kewajiban salat bagi manusia.
Di saat melakukan salat itulah sesungguhnya hubungan kita yang paling dekat dengan Allah. Kita dapat mencurahkan isi hati secara langsung kepada Allah, juga sebagai pengakuan atas kebenaran keimanan dan keislaman serta keikhlasan diri.
Pada suatu ketika Rasulullah bersama para sahabat Muhajirin, tiba-tiba datang sekelompok Yahudi dan bertanya, “Wahai Muhammad, ceritakan kepada kami tentang salat lima waktu yang diwajibkan Allah kepada umatmu.”
Rasulullah menjawab, “Salat zuhur adalah ketika matahari bergeser, dan malaikat bertasbih. Maka Allah perintahkan salat pada saat itu, di saat pintu-pintu langit dibuka dan tidak akan ditutup hingga salat zuhur dilakukan, dan doa pada waktu itu dikabulkan.”
Adapun salat asar adalah saat setan membuat keraguan Nabi Adam, hingga Nabi Adam makan buah pohon larangan. Dengan demikian Allah memerintahkan kepadaku dan umatku untuk salat pada saat itu.
Sedangkan salat magrib adalah saat Nabi Adam menerima beberapa kalimat dari Allah, dan Allah menerima taubat Nabi Adam. Oleh karena itu, Allah memerintahkan untuk melaksanakan salat pada saat itu, dan diminta untuk bertaubat dari dosa yang telah mereka lakukan.
Salat isya adalah salat yang sering dilakukan para Rasul sebelum aku diutus ke dunia ini. Adapun salat subuh, yaitu pada saat matahari menjelang terbit. Ketika matahari terbit maka orang kafir akan sujud kepada matahari dan mereka tidak sujud kepada Allah.
Oleh karena itu Allah memerintahkan kepadaku dan umatku untuk salat dua rakaat sebelum orang kafir sujud kepada selain Allah SWT.
Setelah mendengar penjelasan dari Rasulullah, maka kaum yahudi tersebut masuk Islam dan bersyahadat, karena apa yang disampaikan Rasulullah sudah tertulis di kitab dalam ajaran mereka.
Adapun siksaan bagi orang yang meninggalkan salat wajib ketika menghadapi sakratul maut, dihinakan Allah dengan kekuasaannya dan meninggal dalam keadaan yang sangat lapar dan haus.
Kemudian siksaan yang akan didapatkan di dalam kubur, Allah akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya. Kuburannya akan sangat gelap, dan disiksa sampai hari kiamat tiba.
Kadang rasa malas datang untuk melakukan salat. Bahkan, orang yang sudah biasa salat pun kadang masih terserang rasa malas ini.
Lalu bagaimana cara mengatasi rasa malas salat itu? Ada beberapa tips untuk menghilangkan rasa malas tersebut, yaitu: Bersiap mengambil wudhu sebelum azan. Kalaupun belum, begitu azan terdengar langsung saja mengambil wudhu.
Jangan menunda untuk salat setelah adzan berkumandang. Semakin lama menunda, maka akan semakin malas. Selalu ingat bahwa malaikat Izrail bisa datang kapan pun untuk mencabut nyawa kita.
Memikirkan segala azab yang akan diberikan oleh Allah jika meninggalkan salat. Sebagai manusia kita tidak lepas dari melakukan dosa, dan waktu salat itu adalah waktu yang tepat untuk bertobat. Mari kita jaga salat lima waktu untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sumber : www.banjarmasin.tribunnews.com
Balasan pahala yang diberikan oleh Allah kepada seorang mujahid, adakalanya diberikan secara langsung di dunia ini, dan adakalanya diberikan di akhirat nanti.
Jihad adalah perbuatan taat yang paling tinggi. Dengan jihad Islam mampu mengatasi semua agama lain. Ketika Rasulullah berkhutbah dengan menyebutkan bahwa berjihad adalah amalan yang paling utama, berdirilah seorang sahabat dan bertanya, “Ya Rasulullah andaikan aku mati (syahid) dalam perang fii sabilillah, apakah dosaku akan dihapuskan Allah?
Rasulullah menjawab: Benar, jika engkau gugur di jalan Allah dalam keadaan sabar bertahan, ikhlas dan pantang menyerah. Karena sesungguhnya malaikat Jibril mengatakan kepadaku seperti itu.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Syahid selain orang yang gugur di medan perang ada tujuh golongan. Yaitu orang yang meninggal karena sakit perut (muntaber), orang yang meninggal karena tenggelam, orang yang meninggal karena penyakit kembung (seperti busung dan liver), orang yang meninggal karena wabah kolera, orang yang meninggal karena terbakar, orang yang meninggal karena tertimbun longsor, dan perempuan yang meninggal karena melahirkan.
Selanjutnya Rasulullah melewati sekelompok kaum yang memukuli kepalanya sendiri hingga pecah, dan setiap habis dipecahkan kemudian kepalanya itu utuh kembali sebagaimana biasa. Kejadian ini terus terjadi tanpa henti. Rasulullah bertanya kembali kepada Jibril, wahai Jibril siapakah mereka itu?
Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang kepalanya selalu berat untuk mengerjakan salat-salat yang diwajibkan. Dan sering melupakan kewajiban tersebut sehingga banyak sekali salat lima waktu yang mereka tinggalkan.
Semua perintah dari Allah diberikan di alam dunia ini. Hanya perintah kewajiban salat yang diberikan langsung di alam tertinggi, tidak ada yang dapat menginjak alam yang dijalani Rasulullah. Ini merupakan suatu tanda keutamaan Rasulullah dan pentingnya kewajiban salat bagi manusia.
Di saat melakukan salat itulah sesungguhnya hubungan kita yang paling dekat dengan Allah. Kita dapat mencurahkan isi hati secara langsung kepada Allah, juga sebagai pengakuan atas kebenaran keimanan dan keislaman serta keikhlasan diri.
Pada suatu ketika Rasulullah bersama para sahabat Muhajirin, tiba-tiba datang sekelompok Yahudi dan bertanya, “Wahai Muhammad, ceritakan kepada kami tentang salat lima waktu yang diwajibkan Allah kepada umatmu.”
Rasulullah menjawab, “Salat zuhur adalah ketika matahari bergeser, dan malaikat bertasbih. Maka Allah perintahkan salat pada saat itu, di saat pintu-pintu langit dibuka dan tidak akan ditutup hingga salat zuhur dilakukan, dan doa pada waktu itu dikabulkan.”
Adapun salat asar adalah saat setan membuat keraguan Nabi Adam, hingga Nabi Adam makan buah pohon larangan. Dengan demikian Allah memerintahkan kepadaku dan umatku untuk salat pada saat itu.
Sedangkan salat magrib adalah saat Nabi Adam menerima beberapa kalimat dari Allah, dan Allah menerima taubat Nabi Adam. Oleh karena itu, Allah memerintahkan untuk melaksanakan salat pada saat itu, dan diminta untuk bertaubat dari dosa yang telah mereka lakukan.
Salat isya adalah salat yang sering dilakukan para Rasul sebelum aku diutus ke dunia ini. Adapun salat subuh, yaitu pada saat matahari menjelang terbit. Ketika matahari terbit maka orang kafir akan sujud kepada matahari dan mereka tidak sujud kepada Allah.
Oleh karena itu Allah memerintahkan kepadaku dan umatku untuk salat dua rakaat sebelum orang kafir sujud kepada selain Allah SWT.
Setelah mendengar penjelasan dari Rasulullah, maka kaum yahudi tersebut masuk Islam dan bersyahadat, karena apa yang disampaikan Rasulullah sudah tertulis di kitab dalam ajaran mereka.
Adapun siksaan bagi orang yang meninggalkan salat wajib ketika menghadapi sakratul maut, dihinakan Allah dengan kekuasaannya dan meninggal dalam keadaan yang sangat lapar dan haus.
Kemudian siksaan yang akan didapatkan di dalam kubur, Allah akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya. Kuburannya akan sangat gelap, dan disiksa sampai hari kiamat tiba.
Kadang rasa malas datang untuk melakukan salat. Bahkan, orang yang sudah biasa salat pun kadang masih terserang rasa malas ini.
Lalu bagaimana cara mengatasi rasa malas salat itu? Ada beberapa tips untuk menghilangkan rasa malas tersebut, yaitu: Bersiap mengambil wudhu sebelum azan. Kalaupun belum, begitu azan terdengar langsung saja mengambil wudhu.
Jangan menunda untuk salat setelah adzan berkumandang. Semakin lama menunda, maka akan semakin malas. Selalu ingat bahwa malaikat Izrail bisa datang kapan pun untuk mencabut nyawa kita.
Memikirkan segala azab yang akan diberikan oleh Allah jika meninggalkan salat. Sebagai manusia kita tidak lepas dari melakukan dosa, dan waktu salat itu adalah waktu yang tepat untuk bertobat. Mari kita jaga salat lima waktu untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sumber : www.banjarmasin.tribunnews.com