Best Profit Futures - Antibakteri umum yang mudah ditemukan dalam produk sehari-hari seperti sabun, detergen, kosmetik, dan bahkan mainan anak. Apakah penggunaan produk-produk tersebut bisa dikatakan aman untuk ibu hamil?
Menurut penelitian terakhir, produk antibakteri memiliki pengaruh pada kesehatan ibu hamil dan bayinya.
Untuk membuktikan hal ini, peneliti dari SUNY Downstate School of Public Health melakukan tes urine dan mengambil sampel darah tali pusar dari 184 ibu hamil di New York.
Hasilnya peneliti menemukan antibakteri triclosan muncul dalam urine setiap wanita yang diuji dan antibakteri triclocarban muncul di lebih dari 85 persen sampel urine wanita. Para peneliti juga melaporkan bahwa triclosan ditemukan di lebih dari setengah sampel darah tali pusar.
Menurut penelitian terakhir, produk antibakteri memiliki pengaruh pada kesehatan ibu hamil dan bayinya.
Untuk membuktikan hal ini, peneliti dari SUNY Downstate School of Public Health melakukan tes urine dan mengambil sampel darah tali pusar dari 184 ibu hamil di New York.
Hasilnya peneliti menemukan antibakteri triclosan muncul dalam urine setiap wanita yang diuji dan antibakteri triclocarban muncul di lebih dari 85 persen sampel urine wanita. Para peneliti juga melaporkan bahwa triclosan ditemukan di lebih dari setengah sampel darah tali pusar.
Dr Benny Pycke, PhD, peneliti dari Arizona State University (ASU), mengatakan yang menjadi perhatian saat ini adalah kekhawatiran senyawa tersebut dapat menyebabkan masalah perkembangan dan reproduksi. Di laboratorium, antibakteri terbukti dapat mengganggu hormon penting untuk perkembangan saraf dan reproduksi pada hewan.
"Kami menemukan antibakteri di sekitar setengah dari sampel darah tali pusar yang kami ambil. Ini berarti antibakteri tersebut ditransferkan ke janin," kata Pyck.
Meski tubuh manusia dengan sendirinya dapat membuang senyawa antibakteri, akan tetapi ekspos manusia terhadap bahan-bahan antibakteri juga tidak ada habisnya. Ekspos yang terus menerus berarti senyawa antibiotik akan selalu ada dalam tubuh.
Peneliti dalam laporannya juga mengatakan wanita yang memiliki kandungan antibiotik butyl paraben, yang umumnya terdapat pada kosmetik, berisiko melahirkan bayi yang lebih kecil. Akan tetapi, untuk teori ini ditegaskan bahwa masih dibutuhkan studi lebih lanjut.
sumber : detik.com
"Kami menemukan antibakteri di sekitar setengah dari sampel darah tali pusar yang kami ambil. Ini berarti antibakteri tersebut ditransferkan ke janin," kata Pyck.
Meski tubuh manusia dengan sendirinya dapat membuang senyawa antibakteri, akan tetapi ekspos manusia terhadap bahan-bahan antibakteri juga tidak ada habisnya. Ekspos yang terus menerus berarti senyawa antibiotik akan selalu ada dalam tubuh.
Peneliti dalam laporannya juga mengatakan wanita yang memiliki kandungan antibiotik butyl paraben, yang umumnya terdapat pada kosmetik, berisiko melahirkan bayi yang lebih kecil. Akan tetapi, untuk teori ini ditegaskan bahwa masih dibutuhkan studi lebih lanjut.
sumber : detik.com