BEST PROFIT FUTURES - Salah satu faktor risiko kanker adalah gaya hidup dan salah satunya merokok. Pada kanker tenggorokan, apakah merokok merupakan faktor risiko utamanya?
"Pasti. Merokok berpengaruh langsung terhadap sistem pernapasan kita, termasuk tenggorokan karena proses pengisapan rokok pastinya pertama melewati tenggorokan," kata dr Aung Myo, MD, MSc selaku Medical Director Oncology di perusahaan farmasi MSD (Merck Sharp Dohme).
Untuk gejala kanker tenggorokan, dikatakan dr Aung yang paling umum terjadi yakni adanya gangguan pernapasan, seperti sesak napas, batu terus-menerus, dan adanya perubahan pada suara.
"Di tenggorokan juga terdapat pita suara, sehingga ketika tumbuh sel tumor di tenggorokan, otomatis pita suara juga terpengaruh dan akibatnya terdapat perubahan pada suara," kata dr Aung ditemui di di kantor MSD, Wisma BNI 46.
Meskipun, bisa saja perubahan suara dan batuk persisten menjadi gejala gangguan kesehatan lain, dr Aung tetap menyarankan segera cek ke dokter ketika Anda mengalami hal itu. Ditambahkan dr Aung, tak hanya kanker tenggorokan, merokok juga menjadi faktor risiko utama kanker paru-paru.
"Pasti. Merokok berpengaruh langsung terhadap sistem pernapasan kita, termasuk tenggorokan karena proses pengisapan rokok pastinya pertama melewati tenggorokan," kata dr Aung Myo, MD, MSc selaku Medical Director Oncology di perusahaan farmasi MSD (Merck Sharp Dohme).
Untuk gejala kanker tenggorokan, dikatakan dr Aung yang paling umum terjadi yakni adanya gangguan pernapasan, seperti sesak napas, batu terus-menerus, dan adanya perubahan pada suara.
"Di tenggorokan juga terdapat pita suara, sehingga ketika tumbuh sel tumor di tenggorokan, otomatis pita suara juga terpengaruh dan akibatnya terdapat perubahan pada suara," kata dr Aung ditemui di di kantor MSD, Wisma BNI 46.
Meskipun, bisa saja perubahan suara dan batuk persisten menjadi gejala gangguan kesehatan lain, dr Aung tetap menyarankan segera cek ke dokter ketika Anda mengalami hal itu. Ditambahkan dr Aung, tak hanya kanker tenggorokan, merokok juga menjadi faktor risiko utama kanker paru-paru.
Sebab, aktivitas merokok amat berkaitan dengan saluran pernapasan. Meski demikian, diingatkan dr Aung jika merokok berkaitan dengan risiko segala jenis kanker mengingat rokok yang bersifat toksik.
"Jika Anda biasa merokok, lalu ditambah pula dengan faktor risiko lainnya seperti gaya hidup dan juga ada keturunan, maka risiko kena kanker akan lebih besar. Dengan kata lain merokok memperbesar peluang Anda terkena kanker," kata dr Aung.
Pada dasarnya kanker merupakan massa tidak normal di tubuh dan datang dari sel normal yang mengalami perubahan pada DNA. Penyebabnya, lanjut dr Aung yakni keturunan, lingkungan seperti polusi, juga gaya hidup seperti merokok di mana merokok bisa merusak DNA sel normal sehingga berubah menjadi sel abnormal.
Data Globocan tahun 2012, kasus baru kanker ada 14,1 juta per tahun, orang yang hidup dengan kanker 32,6 juta orang dan yang meninggal sekitar 8 juta. Pengobatan kanker pun terus berkembang hingga yang paling baru adalah immunotherapy," papar dr Aung.
sumber : health.detik.com
"Jika Anda biasa merokok, lalu ditambah pula dengan faktor risiko lainnya seperti gaya hidup dan juga ada keturunan, maka risiko kena kanker akan lebih besar. Dengan kata lain merokok memperbesar peluang Anda terkena kanker," kata dr Aung.
Pada dasarnya kanker merupakan massa tidak normal di tubuh dan datang dari sel normal yang mengalami perubahan pada DNA. Penyebabnya, lanjut dr Aung yakni keturunan, lingkungan seperti polusi, juga gaya hidup seperti merokok di mana merokok bisa merusak DNA sel normal sehingga berubah menjadi sel abnormal.
Data Globocan tahun 2012, kasus baru kanker ada 14,1 juta per tahun, orang yang hidup dengan kanker 32,6 juta orang dan yang meninggal sekitar 8 juta. Pengobatan kanker pun terus berkembang hingga yang paling baru adalah immunotherapy," papar dr Aung.
sumber : health.detik.com