BEST PROFIT FUTURES - Kurang bergerak atau diam dalam posisi itu-itu saja bisa memicu timbulnya bekuan darah. Khususnya ketika duduk dan diam dalam satu posisi saja, jika durasinya lebih dari 90 menit, sudah bisa memicu pembekuan darah.
"Duduk lebih dari 90 menit saja sudah terjadi stasis atau perlambatan aliran darah yang kemudian memicu pembekuan darah," kata Ahli Hematologi dan Onkologi Medik RS Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM, FINASIM.
Menurut dr Chospiadi, hanya duduk dalam satu posisi terus-menerus selama 90 menit bisa meningkatkan risiko pembekuan darah (trombosis) di vena dalam atau yang sering juga disebut Deep Vein Trombosis (DVT). Duduk dalam satu posisi tertentu selama lebih dari 90 menit menurut dr Chospiadi bisa terjadi ketika seseorang duduk di kantor, pesawat, atau bermain game.
Maka dari itu, dr Chospiadi menyarankan sebaiknya lakukan peregangan minimal setiap dua jam sekali. Peregangan bisa dilakukan dengan menggerakkan kaki, tumit, mengangkat kaki, memutar kepala, dan menggerakkan bahu ke arah depan dan belakang.
"Duduk lebih dari 90 menit saja sudah terjadi stasis atau perlambatan aliran darah yang kemudian memicu pembekuan darah," kata Ahli Hematologi dan Onkologi Medik RS Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM, FINASIM.
Menurut dr Chospiadi, hanya duduk dalam satu posisi terus-menerus selama 90 menit bisa meningkatkan risiko pembekuan darah (trombosis) di vena dalam atau yang sering juga disebut Deep Vein Trombosis (DVT). Duduk dalam satu posisi tertentu selama lebih dari 90 menit menurut dr Chospiadi bisa terjadi ketika seseorang duduk di kantor, pesawat, atau bermain game.
Maka dari itu, dr Chospiadi menyarankan sebaiknya lakukan peregangan minimal setiap dua jam sekali. Peregangan bisa dilakukan dengan menggerakkan kaki, tumit, mengangkat kaki, memutar kepala, dan menggerakkan bahu ke arah depan dan belakang.
"Sama saja seperti orang yang terjebak kemacetan. Kalau sudah lebih dari dua jam, saya sering sarankan lakukan peregangan. Kalau memungkinkan, menepi dulu, keluar dan lakukan peregangan. Tidak hanya penumpangnya saja, supirnya juga perlu melakukan peregangan," kata dr Chospiadi dalam Media Diskuis 'Waspada Darah Beku' di Doubletree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat.
Ketika DVt terjadi, beberapa gejala yang bisa muncul yakni kaki terasanya nyeri, bengkak, kemudian disertai perubahan warna kulit yang kemerahan. Kemudian, kulit juga terasa hangat. Khusus bagi pasien yang diketahui berisiko mengalami DVT, pengelolaan gaya hidup patut dilakukan. Salah satunya dengan konsumsi obat sebagai pencegahan.
Selain itu, si pasien juga diedukasi untuk tidak biasa menggunakan pakaian ketat, rutin beraktivitas fisik, dan menyiapkan diri jika hendak menempuh perjalanan jauh. Misalnya mengetahui bagaimana gerakan senam di dalam pesawat.
sumber : health.detik.com
Ketika DVt terjadi, beberapa gejala yang bisa muncul yakni kaki terasanya nyeri, bengkak, kemudian disertai perubahan warna kulit yang kemerahan. Kemudian, kulit juga terasa hangat. Khusus bagi pasien yang diketahui berisiko mengalami DVT, pengelolaan gaya hidup patut dilakukan. Salah satunya dengan konsumsi obat sebagai pencegahan.
Selain itu, si pasien juga diedukasi untuk tidak biasa menggunakan pakaian ketat, rutin beraktivitas fisik, dan menyiapkan diri jika hendak menempuh perjalanan jauh. Misalnya mengetahui bagaimana gerakan senam di dalam pesawat.
sumber : health.detik.com