BEST PROFIT FUTURES - Euro rebound seiring pasar dibayangi oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga Federal Reserve untuk pertama kalinya sejak 2006 silam diiringi penurunan harga bahan bakar lebih lanjut dalam komoditas dan mata uang yang terkait dengan ekspor yang menggunakan mata uang euro.
Mata uang bersama Eropa diperdagangkan lebih dari 3 % lebih tinggi dari $ 1,06 menurut perkiraan analis tingkat akhir tahun ini yang telah diperkirakan pada 30 November, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Euro telah naik 3,8 % selama bulan ini, kenaikan terbesar kedua setelah Swiss franc terkait spekulasi The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada pertemuan The Fed 16 Desember mendatang memacu para investor untuk mundur dari komoditas, ekuitas dan obligasi yang dinilai rendah. Yen, juga dianggap aset haven, yang mengalami kenaikan dari minggu lalu termasuk penguatan terbesar dalam 3 bulan terakhir.
Mata uang bersama Eropa diperdagangkan lebih dari 3 % lebih tinggi dari $ 1,06 menurut perkiraan analis tingkat akhir tahun ini yang telah diperkirakan pada 30 November, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Euro telah naik 3,8 % selama bulan ini, kenaikan terbesar kedua setelah Swiss franc terkait spekulasi The Fed yang akan menaikkan suku bunga pada pertemuan The Fed 16 Desember mendatang memacu para investor untuk mundur dari komoditas, ekuitas dan obligasi yang dinilai rendah. Yen, juga dianggap aset haven, yang mengalami kenaikan dari minggu lalu termasuk penguatan terbesar dalam 3 bulan terakhir.
Euro dibeli berada di level $ 1,0965 pada pukul 02:33 siang waktu Tokyo dari level sebelumnya $ 1,0986 pada Jumat lalu, ketika menghentikan kenaikan mingguan back-to-back. Euro berada di level ¥ 132,79 dari sebelumnya 132,93. Mata uang Jepang sedikit berubah pada level 121,10 per dolar, mengirim kenaikan mingguan menjadi 1,7 %. Sedangkan mata uang Franc berada di level 98,50 sen per dolar setelah menyentuh level 6 pekan tertinggi pada 11 Desember lalu.
Sumber : Bloomberg
Sumber : Bloomberg