BEST PROFIT FUTURES - Pergerakan pasar mata uang di hari Jumat, euro terpantau melemah terhadap dollar AS menjelang dirilisnya laporan pasar tenaga kerja Amerika nanti malam.Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, pasangan EURUSD terpantau melemah 0.02% dengan diperdagangkan pada level 1.0882.
Euro terpantau melemah terhadap dollar AS pada sore ini, ketika perhatian pasar tengah berfokus kepada laporan pasar tenaga kerja AS nanti malam. Laporan tersebut meliputi sebuah data Nonfarm Payrolls AS, tingkat pengangguran, dan rata – rata pendapatan pekerja AS.
Survei ekonom telah memperkirakan bahwa Nonfarm Payrolls AS akan tumbuh sebanyak 181K di bulan Oktober dan untuk tingkat pengangguran AS diperkirakan akan alami penurunan menjadi 5.0% di bulan Oktober.
Euro terpantau melemah terhadap dollar AS pada sore ini, ketika perhatian pasar tengah berfokus kepada laporan pasar tenaga kerja AS nanti malam. Laporan tersebut meliputi sebuah data Nonfarm Payrolls AS, tingkat pengangguran, dan rata – rata pendapatan pekerja AS.
Survei ekonom telah memperkirakan bahwa Nonfarm Payrolls AS akan tumbuh sebanyak 181K di bulan Oktober dan untuk tingkat pengangguran AS diperkirakan akan alami penurunan menjadi 5.0% di bulan Oktober.
Sejalan dengan laporan tersebut, baik harga emas atau perak sangat berpotensi mengalami pergeseran harga. Apabila pasar tenaga kerja AS mengindikasikan tengah terjadinya kenaikan maka harga emas berpotensi mengalami penurunan. Namun apabila, kondisi pasar tenaga kerja AS memperlihatkan hambatan pertumbuhan maka harga emas memiliki peluang mengalami kenaikan.
Sementara itu, tekanan yang dialami oleh euro telah muncul dari sebuah laporan Destatis yang menyebutkan bahwa hasil produksi industri Jerman mengalami penurunan sebesar 1.1% pada bulan September, setelah alami penurunan sebesar 1.2% di bulan Agustus.
sumber : financeroll.co.id
Sementara itu, tekanan yang dialami oleh euro telah muncul dari sebuah laporan Destatis yang menyebutkan bahwa hasil produksi industri Jerman mengalami penurunan sebesar 1.1% pada bulan September, setelah alami penurunan sebesar 1.2% di bulan Agustus.
sumber : financeroll.co.id