BEST PROFIT FUTURES - San Francisco, Harga emas berjangka menguat selama empat sesi berturut-turut pada perdagangan awal pekan ini. Penguatan harga emas didukung dari dolar Amerika Serikat (AS) melemah mendukung harga komoditas logam. Kekhawatiran seputar masalah utang Yunani juga menjadi sentimen positif. Harga emas untuk pengiriman April di Comex naik US$ 3,1 (0,3 persen) ke level US$ 1.187,70 per ounce. Sementara itu, harga perak naik 0,53 persen ke level US$ 16.891 per ounce.
"Emas sedang didukung oleh kegelisahan di pasar Eropa seiring kekhawatiran tentang krisis utang Yunani. Yunani kehabisan dana tunai dalam waktu cepat akan mempertinggi risiko Grexit," kata Direktur GoldCore, Mark O'Bryne, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa.
Saat pidato di depan komite parlemen Eropa, Presiden bank sentral Eropa Mario Draghi menuturkan, dialog antara Yunani dan kreditur perlu dipulihkan. Yunani harus sepenuhnya menghormati komitmen utang kepada seluruh kreditur.
"Emas sedang didukung oleh kegelisahan di pasar Eropa seiring kekhawatiran tentang krisis utang Yunani. Yunani kehabisan dana tunai dalam waktu cepat akan mempertinggi risiko Grexit," kata Direktur GoldCore, Mark O'Bryne, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa.
Saat pidato di depan komite parlemen Eropa, Presiden bank sentral Eropa Mario Draghi menuturkan, dialog antara Yunani dan kreditur perlu dipulihkan. Yunani harus sepenuhnya menghormati komitmen utang kepada seluruh kreditur.
Selain itu, harga emas juga mendapatkan dukungan dari tekanan dolar AS. Harga komoditas dalam dolar AS berbanding terbalik. Karena bergerak dalam dolar AS dapat mempengaruhi daya tarik komoditas bagi pemegang mata uang lainnya.
Pada akhir pekan lalu, dolar AS mengambil nafas dari reli. Hal itu didorong dari The Federal Reserve tampaknya akan menaikkan suku bunga lebih lambat dari pada yang telah diantisipasi pelaku pasar.
sumber : financeroll.co.id
Pada akhir pekan lalu, dolar AS mengambil nafas dari reli. Hal itu didorong dari The Federal Reserve tampaknya akan menaikkan suku bunga lebih lambat dari pada yang telah diantisipasi pelaku pasar.
sumber : financeroll.co.id