BEST PROFIT FUTURES - Hongchi Xiao berhasil menarik perhatian publik China dengan teknik pengobatannya yang sangat ekstrem. Dia percaya bahwa dengan menampar tubuh sampai biru bisa mengeluarkan racun.
Namun metode itu memicu kontroversi setelah seorang anak tujuh tahun - yang menghadiri lokakaryanya - meninggal di Sydney. Hongchi mengaku bahwa dia telah mempelajari praktik kuno yang disebut paida lajin itu dari seorang biarawan Tao.
Biarawan itu menampar tubuhnya hingga biru. Dan dia kemudian sembuh dari diabetes dan hipertensi. "Menampar tubuh dapat membangun panas, menyebabkan pembuluh darah melebar, dan chi mengalir dengan kuat. Yang naik, yin meleleh dan racun lama tertangkap dan dilepaskan," jelas Hongchi kepada Daily Mail.
Hongchi tampaknya sangat percaya pada teknik penyembuhannya, sehingga dia menganjurkan kepada orang-orang untuk mempraktikkannya sendiri. Dua tahun setelah dia mulai belajar tentang pengobatan China - pada usia 44 tahun, Hongchi kemudian menulis sebuah buku terlaris tentang penyembuhan diri melalui metode menampar.
Namun metode itu memicu kontroversi setelah seorang anak tujuh tahun - yang menghadiri lokakaryanya - meninggal di Sydney. Hongchi mengaku bahwa dia telah mempelajari praktik kuno yang disebut paida lajin itu dari seorang biarawan Tao.
Biarawan itu menampar tubuhnya hingga biru. Dan dia kemudian sembuh dari diabetes dan hipertensi. "Menampar tubuh dapat membangun panas, menyebabkan pembuluh darah melebar, dan chi mengalir dengan kuat. Yang naik, yin meleleh dan racun lama tertangkap dan dilepaskan," jelas Hongchi kepada Daily Mail.
Hongchi tampaknya sangat percaya pada teknik penyembuhannya, sehingga dia menganjurkan kepada orang-orang untuk mempraktikkannya sendiri. Dua tahun setelah dia mulai belajar tentang pengobatan China - pada usia 44 tahun, Hongchi kemudian menulis sebuah buku terlaris tentang penyembuhan diri melalui metode menampar.
Sayangnya, meskipun dia begitu yakin dengan metodenya, terapi Hongchi telah mengakibatkan kematian seorang anak berusia tujuh tahun. Insiden itu terjadi di Sydney, di mana Lily dan Geoff Fenton membawa anak mereka, Aidan, yang menderita diabetes ke seminar Hongchi di Ritz Hotel di Hurtsville. Kala itu, para orang tua disarankan untuk tidak memberikan anak mereka makanan apa pun selama 72 jam, selama anak mereka menjalani terapi tersebut.
Para orang tua yang datang mematuhi peraturan tersebut, tetapi Aidan muntah-muntah selama sesi terapi. Setelah itu, Aidan ditemukan tak sadarkan diri di kamar hotelnya. Jeritan orang tuanya menarik perhatian staf hotel, yang kemudian menelepon layanan darurat.
Paramedis ambulans mencoba melakukan CPR pada anak itu, namun dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Pria asal Australia yang bernama Ben James, yang percaya pada metode paida Lajin, menyatakan terkejut atas insiden tersebut.
Sementara itu, Hongchi kini telah meninggalkan Australia dan bersiap-siap untuk mengadakan lokakarya berikutnya bulan ini di Jerman. Sejauh ini dia tidak berkomentar tentang kematian Aidan.
sumber : merdeka.com
Para orang tua yang datang mematuhi peraturan tersebut, tetapi Aidan muntah-muntah selama sesi terapi. Setelah itu, Aidan ditemukan tak sadarkan diri di kamar hotelnya. Jeritan orang tuanya menarik perhatian staf hotel, yang kemudian menelepon layanan darurat.
Paramedis ambulans mencoba melakukan CPR pada anak itu, namun dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Pria asal Australia yang bernama Ben James, yang percaya pada metode paida Lajin, menyatakan terkejut atas insiden tersebut.
Sementara itu, Hongchi kini telah meninggalkan Australia dan bersiap-siap untuk mengadakan lokakarya berikutnya bulan ini di Jerman. Sejauh ini dia tidak berkomentar tentang kematian Aidan.
sumber : merdeka.com