PT. Bestprofit Futures - Rasa kesemutan yang sering terjadi biasanya muncul apabila seseorang berada dalam satu posisi untuk waktu yang lama. Bagian tubuh yang tidak digerakkan dalam waktu yang lama ditambah dengan adanya beban yang dirasakan oleh anggota tubuh tertentu tersebut dapat memicu timbulnya kesemutan. Kesemutan juga merupakan pertanda bahwa adanya gangguan pada saraf yang ada di bagian tubuh yang merasakannya, bisa karena adanya tekanan atau penjepitan pada saraf. Posisi tidur maupun duduk yang menekan saraf anggota tubuh tertentu dapat menimbulkan kesemutan dari penjepitan yang terjadi.
Selain kondisi bagian tubuh yang tertindih dalam waktu yang lama, kesemutan juga dapat menjadi gejala dari adanya kondisi medis yang lebih serius.
Selain kondisi bagian tubuh yang tertindih dalam waktu yang lama, kesemutan juga dapat menjadi gejala dari adanya kondisi medis yang lebih serius.
Penyakit-penyakit yang dapat menyerang bagian saraf juga dapat mengakibatkan kesemutan yang terjadi secara terus-menerus. Penderita penyakit diabetes mellitus dan radang sendi (rheumatoid arthritis)cenderung juga menderita gangguan saraf tepi pada tangan, jari, atau kaki.
Selain itu, gangguan saraf tepi dapat terjadi akibat adanya konsumsi alkohol yang berlebihan serta adanya kekurangan vitamin B12. Selain itu, kondisi tertentu seperti Carpal tunnel syndrome atau penjepitan saraf tepi pada anggota tubuh spesifik seperti di pergelangan tangan juga berpotensi menimbulkan kesemutan.
Untuk mengetahui apakah kesemutan yang dialami berhubungan dengan diabetes mellitus atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah. Kadar gula darah yang akan diperiksa adalah kadar gula dalam darah saat sedang berpuasa dan tidak berpuasa. Dengan melakukan pengecekan ini, baru dapat disimpulkan apakah gejala kesemutan yang dialami adalah akibat diabetes mellitus.
Penekanan saraf tepi yang terjadi pada orang tanpa penyakit tertentu juga dapat menimbulkan kesemutan. Kondisi medis ini dikenal dengan nama paresthesia dan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa lama.
Jika penderita kesemutan yang sering terjadi telah berumur 40 tahun ke atas, pilihan yang paling aman adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan umum atau general check up yang rutin untuk memeriksa apakah ada penyakit tertentu yang menyerang saraf. Yang terpenting, di usia yang rentan terkena penyakit ini, hindarilah konsumsi alkohol.
Meminum suplemen yang mengandung vitamin B, terutama vitamin B12 sangat disarankan untuk menunjang kesehatan sekaligus memperbaiki fungsi saraf tepi.
sumber : aktualpost.com
Selain itu, gangguan saraf tepi dapat terjadi akibat adanya konsumsi alkohol yang berlebihan serta adanya kekurangan vitamin B12. Selain itu, kondisi tertentu seperti Carpal tunnel syndrome atau penjepitan saraf tepi pada anggota tubuh spesifik seperti di pergelangan tangan juga berpotensi menimbulkan kesemutan.
Untuk mengetahui apakah kesemutan yang dialami berhubungan dengan diabetes mellitus atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah. Kadar gula darah yang akan diperiksa adalah kadar gula dalam darah saat sedang berpuasa dan tidak berpuasa. Dengan melakukan pengecekan ini, baru dapat disimpulkan apakah gejala kesemutan yang dialami adalah akibat diabetes mellitus.
Penekanan saraf tepi yang terjadi pada orang tanpa penyakit tertentu juga dapat menimbulkan kesemutan. Kondisi medis ini dikenal dengan nama paresthesia dan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa lama.
Jika penderita kesemutan yang sering terjadi telah berumur 40 tahun ke atas, pilihan yang paling aman adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan umum atau general check up yang rutin untuk memeriksa apakah ada penyakit tertentu yang menyerang saraf. Yang terpenting, di usia yang rentan terkena penyakit ini, hindarilah konsumsi alkohol.
Meminum suplemen yang mengandung vitamin B, terutama vitamin B12 sangat disarankan untuk menunjang kesehatan sekaligus memperbaiki fungsi saraf tepi.
sumber : aktualpost.com