Banjarmasin, Ibukota Kalimantan Selatan ini sangat unik dan berbeda dari kota di Pulau Jawa. Kota ini dijuluki Kota Seribu Sungai. Hal itu dikarenakan banyak sungai yang melewati Kota ini dan yang terbesar adalah sungai Barito. Tempat wisata di Banjarmasin yang paling terkenal adalah Pasar Terapung yang berada di Muara Kuin. Sebenarnya tak hanya pasar terapung (floating market) saja yang menarik dikunjungi.
Beberapa kali berkunjung kesana menjadi sedikit tahu informasi tentang obyek wisata yang ada di Banjarmasin. Berikut ini saya coba sajikan Beberapa Tempat Wisata di Banjarmasin dan Sekitarnya :
Beberapa kali berkunjung kesana menjadi sedikit tahu informasi tentang obyek wisata yang ada di Banjarmasin. Berikut ini saya coba sajikan Beberapa Tempat Wisata di Banjarmasin dan Sekitarnya :
1. Pasar terapung Muara Kuin
Pasar Terapung ini adalah ikon obyek wisata Kota Banjarmasin. Pasar yang telah ada sekitar 400 tahun yang lalu ini telah berkembang tak hanya sebagai tempat transaksi jual beli melainkan juga sebagai obyek wisata. Pasar unik ini buka sekitar habis subuh sampai pukul 10 pagi. Para pedagang dengan jukungnya (perahu) akan meramaikan pasar dan berjualan berbagai macam kebutuhan sehari hari seperti lauk pauk, buah-buahan, makanan dan kue dan lain lain.
2. Jembatan Barito
Jembatan Barito adalah jembatan penghubung antara tepi barat sungai Barito (Kecamatan Anjir Muara) dan tepi timur Sungai Barito di (Kecamatan Alalak). Jembatan terbesar di Kalimantan Selatan ini juga merupakan obyek wisata di Banjarmasin yang menarik untuk dikunjungi. Kita bisa duduk duduk ditepi jembatan yang mini ditemani dengan kue yang bisa kita beli di pedagang yang menawarkan berbagai makanan dan minuman yang ada di jambatan tersebut. Kita dapat melihat indahnya sungai Barito dan kapal kapal tongkang yang melintasi sungai. Jembatan Barito juga sering disebut pula jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya.
3. Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan masjid terbesar yang berada di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada tahun 1981 di tepi barat sungai Martapura dan terletak di tengah pusat kota. Dulu sebelum dibangun masjid ini dibangun pada zaman penjajahan Belanda dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas. Nama ”Sabilal Muhtadin” merupakan nama penghargaan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar. Di masjid ini juga menjadi pusat peringatan hari besar umat islam seperti Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, Peringatan Isra Mi’raj, Peringatan Maulid Nabi, Peringatan Khataman Al – Qur’an dan lain lain. Keunikan masjid ini adalah kubahnya yang berbentuk unik dan khas.
4. Taman Siring Sungai Martapura
Di sebelah timur masjid raya Sabilal Muhtadin terdapat taman yang sering dijadikan tempat nongkrong kawula muda. Disini kita bisa menikmati suasana tepi sungai Martapura dan melihat klotok (perahu bermesin) berlalu lalang di Sungai. Tempat ini akan semakin ramai pada saat sore dan malam hari. berbagai pedagang jajanan seperti pentol (bakso kecil) dsb dan minuman akan menemani kita duduk duduk disana. Diisni kita akan melihat anak anak bermain sepeda atau skateboard. Pada saat Ramadhan tiba di jalan antara masjid Sabilal Muhtadin dengan Taman Siring Sungai Martapura akan dibuka bazar / pasar yang menyediakan berbagai macam menu untuk berbuka.
5. Masjid Jami Sungai Jingah
Sebagai salah satu yang tertua di Banjarmasin, Masjid Jami Sungai Jingah menjadi pusat kegiatan Islam di Banjarmasin. Bangunan masjid memiliki arsitektur campuran sehingga menyerupai masjid yang terdapat di Pulau Jawa.
Karena sebagai pusat kegiatan umat Islam Kalsel dan Banjarmasin, tak jarang para pejabat dan tokoh masyarakat Kalsel memilih Shalat Jumat dan Idul Fitri di masjid yang berdaya tampung mencapai lima ribu orang ini. Selain itu masjid yang awalnya berdiri di tepi Sungai Martapura ini juga pernah dikunjungi tokoh Islam nasional seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka.
Salah satu ciri khas kegiatan di Masjid Jami, selama Ramadhan Shalat Tarawih dilakukan sama seperti di Masjidil Haram Mekah. Shalat Tarawih 20 rakaat, dan merampungkan satu juz Alquran tiap malamnya.
6. Museum Wasaka
Nama Wasaka adalah singkatan dari kata “Waja Sampai Ka Puting” yang berarti “Jika mengerjakan sesuatu, harus diselesaikan dengan baik, benar dan tuntas. Museum Wasaka terletak di Jalan Sultan Adam Kompleks H Andir, Kampung Kenanga Ulu RT 14 Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara. di sebelah sungai Martapura. Bangunan museum ini berwujud rumah adat Banjar Bubungan Tinggi yang dulunya adalah sebuah hunian. Di museum ini kita bisa melihat berbagai koleksi benda bersejarah pada masa perang kemerdekaan seperti pistol jaman VOC, anak panah, keris dan benda bersejarah lain.
7. Makam dan Masjid Sultan Suriansyah
Sultan Suriansyah adalah Raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Sewaktu kecil namanya adalah Raden Samudera, setelah diangkat menjadi raja namanya menjadi Pangeran Samudera dan setelah memeluk Islam namanya menjadi Sultan Suriansyah. Masjid bersejarah ini terletak di tepi Sungai Kuin. Biasanya para pemilik perahu kelotok sudah termasuk paket acara mampir ke masjid ini dalam perjalanan ke pasar terapung.
8. Pulau Kembang
Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Pulau yang merupakan delta di tengah sungai Barito ini merupakan salah satu obyek wisata di Banjarmasin yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala. dari Pasar terapung, kita bisa diajak ke Pualau Kembang dengan menggunakan jukung (perahu kecil). Kita dapat melihat kera kera ekor panjang berkeliaran dan meminta makan kepada kita. Uniknya terdapat kera yang menjadi pemimpin yang sering dikasih minum segelas kopi. Di pulau kembang sebaiknya kita berhati-hati, karena hewan itu sangat agresif.
Selain 8 Obyek wisata diatas, di Banjarmasin juga terdapat juga obyek wisata lain seperti Pasar Intan Cahaya Bumi Selamat, Desa Pumpung, Taman Agro Wisata Kebun PKK, Taman Maskot, Kampung Sasirangan dan beberapa makam raja.
Untuk wisata kuliner di Banjarmasin kita bisa mencicipi soto khas banjar dan untuk oleh oleh keluarga di rumah bisa membeli batik kain khas banjar yaitu sasirangan, kerupuk ikan, dll
Itulah Tempat wisata di Banjarmasin dan Wisata Kulinernya. Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan referensi bagi kita jika sedang atau akan berwisata ke Banjarmasin.
Sumber : www.pamungkaz.net
Pasar Terapung ini adalah ikon obyek wisata Kota Banjarmasin. Pasar yang telah ada sekitar 400 tahun yang lalu ini telah berkembang tak hanya sebagai tempat transaksi jual beli melainkan juga sebagai obyek wisata. Pasar unik ini buka sekitar habis subuh sampai pukul 10 pagi. Para pedagang dengan jukungnya (perahu) akan meramaikan pasar dan berjualan berbagai macam kebutuhan sehari hari seperti lauk pauk, buah-buahan, makanan dan kue dan lain lain.
2. Jembatan Barito
Jembatan Barito adalah jembatan penghubung antara tepi barat sungai Barito (Kecamatan Anjir Muara) dan tepi timur Sungai Barito di (Kecamatan Alalak). Jembatan terbesar di Kalimantan Selatan ini juga merupakan obyek wisata di Banjarmasin yang menarik untuk dikunjungi. Kita bisa duduk duduk ditepi jembatan yang mini ditemani dengan kue yang bisa kita beli di pedagang yang menawarkan berbagai makanan dan minuman yang ada di jambatan tersebut. Kita dapat melihat indahnya sungai Barito dan kapal kapal tongkang yang melintasi sungai. Jembatan Barito juga sering disebut pula jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya.
3. Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan masjid terbesar yang berada di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada tahun 1981 di tepi barat sungai Martapura dan terletak di tengah pusat kota. Dulu sebelum dibangun masjid ini dibangun pada zaman penjajahan Belanda dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas. Nama ”Sabilal Muhtadin” merupakan nama penghargaan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar. Di masjid ini juga menjadi pusat peringatan hari besar umat islam seperti Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, Peringatan Isra Mi’raj, Peringatan Maulid Nabi, Peringatan Khataman Al – Qur’an dan lain lain. Keunikan masjid ini adalah kubahnya yang berbentuk unik dan khas.
4. Taman Siring Sungai Martapura
Di sebelah timur masjid raya Sabilal Muhtadin terdapat taman yang sering dijadikan tempat nongkrong kawula muda. Disini kita bisa menikmati suasana tepi sungai Martapura dan melihat klotok (perahu bermesin) berlalu lalang di Sungai. Tempat ini akan semakin ramai pada saat sore dan malam hari. berbagai pedagang jajanan seperti pentol (bakso kecil) dsb dan minuman akan menemani kita duduk duduk disana. Diisni kita akan melihat anak anak bermain sepeda atau skateboard. Pada saat Ramadhan tiba di jalan antara masjid Sabilal Muhtadin dengan Taman Siring Sungai Martapura akan dibuka bazar / pasar yang menyediakan berbagai macam menu untuk berbuka.
5. Masjid Jami Sungai Jingah
Sebagai salah satu yang tertua di Banjarmasin, Masjid Jami Sungai Jingah menjadi pusat kegiatan Islam di Banjarmasin. Bangunan masjid memiliki arsitektur campuran sehingga menyerupai masjid yang terdapat di Pulau Jawa.
Karena sebagai pusat kegiatan umat Islam Kalsel dan Banjarmasin, tak jarang para pejabat dan tokoh masyarakat Kalsel memilih Shalat Jumat dan Idul Fitri di masjid yang berdaya tampung mencapai lima ribu orang ini. Selain itu masjid yang awalnya berdiri di tepi Sungai Martapura ini juga pernah dikunjungi tokoh Islam nasional seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka.
Salah satu ciri khas kegiatan di Masjid Jami, selama Ramadhan Shalat Tarawih dilakukan sama seperti di Masjidil Haram Mekah. Shalat Tarawih 20 rakaat, dan merampungkan satu juz Alquran tiap malamnya.
6. Museum Wasaka
Nama Wasaka adalah singkatan dari kata “Waja Sampai Ka Puting” yang berarti “Jika mengerjakan sesuatu, harus diselesaikan dengan baik, benar dan tuntas. Museum Wasaka terletak di Jalan Sultan Adam Kompleks H Andir, Kampung Kenanga Ulu RT 14 Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara. di sebelah sungai Martapura. Bangunan museum ini berwujud rumah adat Banjar Bubungan Tinggi yang dulunya adalah sebuah hunian. Di museum ini kita bisa melihat berbagai koleksi benda bersejarah pada masa perang kemerdekaan seperti pistol jaman VOC, anak panah, keris dan benda bersejarah lain.
7. Makam dan Masjid Sultan Suriansyah
Sultan Suriansyah adalah Raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Sewaktu kecil namanya adalah Raden Samudera, setelah diangkat menjadi raja namanya menjadi Pangeran Samudera dan setelah memeluk Islam namanya menjadi Sultan Suriansyah. Masjid bersejarah ini terletak di tepi Sungai Kuin. Biasanya para pemilik perahu kelotok sudah termasuk paket acara mampir ke masjid ini dalam perjalanan ke pasar terapung.
8. Pulau Kembang
Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Pulau yang merupakan delta di tengah sungai Barito ini merupakan salah satu obyek wisata di Banjarmasin yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala. dari Pasar terapung, kita bisa diajak ke Pualau Kembang dengan menggunakan jukung (perahu kecil). Kita dapat melihat kera kera ekor panjang berkeliaran dan meminta makan kepada kita. Uniknya terdapat kera yang menjadi pemimpin yang sering dikasih minum segelas kopi. Di pulau kembang sebaiknya kita berhati-hati, karena hewan itu sangat agresif.
Selain 8 Obyek wisata diatas, di Banjarmasin juga terdapat juga obyek wisata lain seperti Pasar Intan Cahaya Bumi Selamat, Desa Pumpung, Taman Agro Wisata Kebun PKK, Taman Maskot, Kampung Sasirangan dan beberapa makam raja.
Untuk wisata kuliner di Banjarmasin kita bisa mencicipi soto khas banjar dan untuk oleh oleh keluarga di rumah bisa membeli batik kain khas banjar yaitu sasirangan, kerupuk ikan, dll
Itulah Tempat wisata di Banjarmasin dan Wisata Kulinernya. Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan referensi bagi kita jika sedang atau akan berwisata ke Banjarmasin.
Sumber : www.pamungkaz.net