BEST PROFIT FUTURES - Beberapa waktu lalu, para peneliti kesehatan telah menunjukkan bahwa penumpukan zat besi di otak berhubungan dengan penyakit parkinson, dan penyakit degeneratif lainnya. Kelebihan zat besi dapat diukur melalui gigi seseorang dan memberikan petunjuk mengenai keterkaitan antara zat besi dan penyakit tersebut.Para peneliti dari Andersen lab at the Buck Institute for Research on Aging melakukan penelitian lebih jauh untuk menemukan alasan keterkaitan antara zat besi dan parkinson. Mereka menemukan bahwa penumpukan zat besi di neuron otak dapat merusak lisosom, yaitu struktur dalam sel yang memecah protein dan memperbaiki protein yang rusak.
Penyakit parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi sistem saraf pusat, merusak gerakan dan menyebabkan tremor. Seperti yang dilansir melalui medicaldaily.com, para peneliti meyakini bahwa faktor genetik dan lingkungan memainkan peran terbesar bagi munculnya penyakit ini.
Penelitian terbaru ini kemudian menunjukkan satu faktor lain yang menyebabkan parkinson dengan melihat keterlibatan kelebihan zat besi. Autophagi yaitu cara sel untuk memecah protein yang rusak kemudian memperbaikinya lagi.
Penyakit parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi sistem saraf pusat, merusak gerakan dan menyebabkan tremor. Seperti yang dilansir melalui medicaldaily.com, para peneliti meyakini bahwa faktor genetik dan lingkungan memainkan peran terbesar bagi munculnya penyakit ini.
Penelitian terbaru ini kemudian menunjukkan satu faktor lain yang menyebabkan parkinson dengan melihat keterlibatan kelebihan zat besi. Autophagi yaitu cara sel untuk memecah protein yang rusak kemudian memperbaikinya lagi.
Proses ini melibatkan lisosom. Autophagi telah terbukti berperan dalam isu fisiologis, terutama penuaan dan penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer. Lisosom akan melambat seiring dengan pertambahan usia. Tak hanya itu lisosom juga akan merusak proses daur ulang protein dan menyebabkan protein buruk semakin menumpuk dalam sel.
Kondisi ini memungkinkan kelebihan zat besi untuk memasuki neuron dan mengakibatkan stres oksidatif yang beracun. Para peneliti mengakui, zat besi dan lisosom bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan parkinson.
Mereka berpendapat bahwa parkinson mungkin saja disebabkan oleh sel-sel yang terlalu aktif sehingga menjadi panas dan terbakar. Penelitian ini kemudian membantu untuk memahami hubungan antara zat besi dan parkinson serta hubungan antara stres oksidatif dan neurodegeneratif.
sumber : merdeka.com
Kondisi ini memungkinkan kelebihan zat besi untuk memasuki neuron dan mengakibatkan stres oksidatif yang beracun. Para peneliti mengakui, zat besi dan lisosom bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan parkinson.
Mereka berpendapat bahwa parkinson mungkin saja disebabkan oleh sel-sel yang terlalu aktif sehingga menjadi panas dan terbakar. Penelitian ini kemudian membantu untuk memahami hubungan antara zat besi dan parkinson serta hubungan antara stres oksidatif dan neurodegeneratif.
sumber : merdeka.com