BEST PROFIT FUTURES - Yen menguat ke level tertinggi dalam empat minggu terhadap dolar setelah mata uang rubel Rusia turun menambahkan kekhawatiran yang mendalam bahwa ekonomi global mulai goyah, mendorong permintaan haven.
Mata uang Jepang memangkas gain setelah harga minyak menguat dari level terendah lima tahun. Rubel runtuh ke rekor bahkan setelah Rusia meningkatkan biaya pinjaman yang terbesar sejak tahun 1998. Sementara Greenback melemah setelah Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua hari. Krone Norwegia turun ke paritas dengan krona Swedia untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 setelah penurunan dalam minyak mengurangi prospek ekonomi negara tersebut. Indeks mata uang emerging market turun ke level terendah 12-tahun.
Yen menguat 0,9% menjadi 116,81 per dolar pada pukul 15:50 sore waktu New York setelah mencapai 115,57, level terkuat sejak 17November. Terhadap Euro, mata uang Jepang tersebut naik 0,3% menjadi 145,99 per euro setelah kemarin naik 1%. Sementara dolar tergelincir 0,6% menjadi $ 1,2509 per euro.
Mata uang Jepang memangkas gain setelah harga minyak menguat dari level terendah lima tahun. Rubel runtuh ke rekor bahkan setelah Rusia meningkatkan biaya pinjaman yang terbesar sejak tahun 1998. Sementara Greenback melemah setelah Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua hari. Krone Norwegia turun ke paritas dengan krona Swedia untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 setelah penurunan dalam minyak mengurangi prospek ekonomi negara tersebut. Indeks mata uang emerging market turun ke level terendah 12-tahun.
Yen menguat 0,9% menjadi 116,81 per dolar pada pukul 15:50 sore waktu New York setelah mencapai 115,57, level terkuat sejak 17November. Terhadap Euro, mata uang Jepang tersebut naik 0,3% menjadi 145,99 per euro setelah kemarin naik 1%. Sementara dolar tergelincir 0,6% menjadi $ 1,2509 per euro.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun sebanyak 4,1% menjadi $ 53,60 per barel di New York, setidaknya sejak Mei 2009, sebelum diperdagangkan di level $ 56,05. Uni Emirat Arab mengatakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan memangkas produksi bahkan jika harga turun sebesar $ 40 per barel.(frk)
Sumber : Bloomberg
Sumber : Bloomberg