Jakarta - Sabtu, 23 Februari malam, warga Jakarta larut dalam kemeriahan akhir pekan. Namun di sebuah ruang di kantor pusat PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) di Lt. 9 Menara A Grand Mall Kemayoran (GMK), Jakarta Pusat, sejumlah orang tampak sibuk mengutak-atik komputer. Menjelang tengah malam, sekelompok pria ini meninggalkan kawasan yang mulai sepi itu sambil membawa CPU dan server. Heboh baru pecah dua hari kemudian. Senin 25 Februari, Dirut PT GTIS Taufiq Michael Ong kabur bersama sejumlah orang dekatnya. Ia membawa serta seluruh data nasabah dan keuangan GTIS.
Kejadian ini langsung dilaporkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah memberi sertifikat syariah pada usaha investasi emas ini. Pun saat wakil MUI mengecek rekening Ong dan GTIS, ternyata Ong juga membawa serta sebagian uang GTIS.
Dari penelusuran MUI, sebelum meninggalkan Jakarta, Ong sempat mencairkan uang Rp 4 miliar dari rekening GTIS. Ia juga mentransfer uang total senilai Rp 10 miliar ke sembilan rekening berbeda. Diduga rekening itu milik orang-orang dekat Ong. MUI pun meminta rekening Ong dan GTIS di BCA Kuningan untuk segera dibekukan.
Kejadian ini langsung dilaporkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah memberi sertifikat syariah pada usaha investasi emas ini. Pun saat wakil MUI mengecek rekening Ong dan GTIS, ternyata Ong juga membawa serta sebagian uang GTIS.
Dari penelusuran MUI, sebelum meninggalkan Jakarta, Ong sempat mencairkan uang Rp 4 miliar dari rekening GTIS. Ia juga mentransfer uang total senilai Rp 10 miliar ke sembilan rekening berbeda. Diduga rekening itu milik orang-orang dekat Ong. MUI pun meminta rekening Ong dan GTIS di BCA Kuningan untuk segera dibekukan.