BEST PROFIT FUTURES - Ada begitu banyak perusahaan di dunia. Jumlah karyawannya lebih banyak lagi. Namun ada satu kesamaan yang dimiliki masing-masing perusahaan: rekan kerja yang menyebalkan. Hal yang menjadikan seorang demikian adalah kebiasaan-kebiasaannya yang buruk. The Muse melansir, berikut empat kebiasaan buruk yang biasa ditemukan di sebuah perusahaan.
Mengobral maaf
Maaf bisa jadi respons otomatis saat Anda berinteraksi dengan rekan kerja di kantor. Mungkin Anda pikir hal itu sopan, namun mengobral maaf sesungguhnya tidak baik.
Menurut penulis Angeline Evans, sikap ini melemahkan profesionalisme. Rekan kerja bisa jadi meragukan dan sulit percaya pada Anda. Daripada mengobral maaf, ganti saja dengan kata-kata lain seperti dilansir Catalyst berikut.
Mendominasi percakapan
Ide, opini, pemikiran, candaan, Anda mendominasi semuanya. Tak heran jika banyak orang yang tanpa Anda sadari menghindar. Mulai dari mengalihkan pandangan ke ponsel untuk menghindari kontak mata, sampai menyingkir saat Anda mulai bicara.
Ada ungkapan, kita diberi dua telinga dan satu mulut agar lebih sering mendengar daripada bicara. Jadi tak ada salahnya memulai perubahan dengan perlahan.
Saat sedang ingin mengungkapkan sesuatu, akhiri dengan pemikiran seperti "Apa pendapatmu soal itu?" atau "Aku ingin tahu apa pendapatmu." Dengan demikian, Anda seperti dipaksa untuk mendengarkan orang lain.
Mengobral maaf
Maaf bisa jadi respons otomatis saat Anda berinteraksi dengan rekan kerja di kantor. Mungkin Anda pikir hal itu sopan, namun mengobral maaf sesungguhnya tidak baik.
Menurut penulis Angeline Evans, sikap ini melemahkan profesionalisme. Rekan kerja bisa jadi meragukan dan sulit percaya pada Anda. Daripada mengobral maaf, ganti saja dengan kata-kata lain seperti dilansir Catalyst berikut.
Mendominasi percakapan
Ide, opini, pemikiran, candaan, Anda mendominasi semuanya. Tak heran jika banyak orang yang tanpa Anda sadari menghindar. Mulai dari mengalihkan pandangan ke ponsel untuk menghindari kontak mata, sampai menyingkir saat Anda mulai bicara.
Ada ungkapan, kita diberi dua telinga dan satu mulut agar lebih sering mendengar daripada bicara. Jadi tak ada salahnya memulai perubahan dengan perlahan.
Saat sedang ingin mengungkapkan sesuatu, akhiri dengan pemikiran seperti "Apa pendapatmu soal itu?" atau "Aku ingin tahu apa pendapatmu." Dengan demikian, Anda seperti dipaksa untuk mendengarkan orang lain.
Mengadakan rapat tanpa alasan jelas
Rapat rutin dimana pesertanya hanya menyampaikan informasi yang bisa disampaikan lewat surel adalah tak efektif. Yang mengejutkan banyak eksekutif menghabiskan rata-rata empat jam per minggu hanya untuk rapat seperti ini.
Jika Anda berwewenang mengadakan rapat, hindarilah mengadakan rapat tanpa alasan yang jelas. Jika bisa dilakukan lewat surel atau pesan elektronik lain, tak perlu meminta waktu berharga milik orang. Kalaupun harus bertatap muka untuk rapat, buatlah rapat yang efektif.
Bersikap terlalu efisien
Anda datang lebih awal, produktif seharian. Namun Anda hampir tak pernah bersosialisasi dengan rekan kerja.
Dengan bersikap terlalu efisien layaknya robot, Anda juga yang rugi. Saat membutuhkan bantuan rekan kerja, mereka merasa tak punya hubungan dekat dengan Anda. Akhirnya cenderung enggan memberi bantuan lebih dari yang seharusnya.
Kerja Anda memang produktif, tapi Anda bukan mesin yang bisa bekerja tanpa henti. Orang butuh istirahat dari waktu ke waktu. Paling tidak istirahatlah saat makan siang. Sedikit bersosialisasi tak akan mengurangi produktivitas.
Dilansir Business Insider para pakar dunia kerja, Rosalinda Oropeza Randall dan Vicky Oliver juga mendaftar 17 kebiasaan tak profesional dalam sebuah perusahaan.
Kebiasaan-kebiasaan buruk ini tak hanya merugikan orang lain, tapi juga diri sendiri. Menurut pakar karir Dr. Kristen Lee Costa dan pengamat tren lingkungan kerja Ira S. Wolfe, dikutip Forbes, karier bisa terancam mandek.
sumber : beritagar.id
Rapat rutin dimana pesertanya hanya menyampaikan informasi yang bisa disampaikan lewat surel adalah tak efektif. Yang mengejutkan banyak eksekutif menghabiskan rata-rata empat jam per minggu hanya untuk rapat seperti ini.
Jika Anda berwewenang mengadakan rapat, hindarilah mengadakan rapat tanpa alasan yang jelas. Jika bisa dilakukan lewat surel atau pesan elektronik lain, tak perlu meminta waktu berharga milik orang. Kalaupun harus bertatap muka untuk rapat, buatlah rapat yang efektif.
Bersikap terlalu efisien
Anda datang lebih awal, produktif seharian. Namun Anda hampir tak pernah bersosialisasi dengan rekan kerja.
Dengan bersikap terlalu efisien layaknya robot, Anda juga yang rugi. Saat membutuhkan bantuan rekan kerja, mereka merasa tak punya hubungan dekat dengan Anda. Akhirnya cenderung enggan memberi bantuan lebih dari yang seharusnya.
Kerja Anda memang produktif, tapi Anda bukan mesin yang bisa bekerja tanpa henti. Orang butuh istirahat dari waktu ke waktu. Paling tidak istirahatlah saat makan siang. Sedikit bersosialisasi tak akan mengurangi produktivitas.
Dilansir Business Insider para pakar dunia kerja, Rosalinda Oropeza Randall dan Vicky Oliver juga mendaftar 17 kebiasaan tak profesional dalam sebuah perusahaan.
Kebiasaan-kebiasaan buruk ini tak hanya merugikan orang lain, tapi juga diri sendiri. Menurut pakar karir Dr. Kristen Lee Costa dan pengamat tren lingkungan kerja Ira S. Wolfe, dikutip Forbes, karier bisa terancam mandek.
sumber : beritagar.id