BEST PROFIT FUTURES - Mencukupi kebutuhan cairan setiap hari penting untuk menunjang fungsi tubuh. Tapi ingat jangan terlalu banyak, karena bisa menyebabkan hyponatremia. Cara terbaik untuk menghindari dehidrasi bukan dengan minum sebanyak-banyaknya di satu waktu.
Sebuah studi yang diikuti oleh 17 ahli bidang kesehatan di seluruh dunia berkolaborasi untuk membuat pedoman terbaik dalam mengonsumsi air tanpa berlebihan. Pedoman terbaru ini diterbitkan dalam Journal Clinical of Sport Medicine dan diumumkan pada Exercise-Associated Hyponatremia Consensus Development Conference.
"Tujuan utama kami adalah untuk mendidik masyarakat tentang bahaya mengonsumsi air selama berolahraga dan beraktivitas. Kematian akibat hyponatremia sangatlah tragis dan harus bisa dicegah. Gangguan elektrolit ini bisa mengakibatkan mual dan muntah, sakit kepala, kelelahan hingga penurunan kesadaran," ucap dr Tamara Hew-Butler, seorang profesor ilmu olahraga di Universitas Oakland, dikutip dari Medical Daily.
Menurut para ahli, 14 kematian pelari maraton, pemain sepak bola dan atlet lainnya tentu dikaitkan dengan konsumsi air terlalu banyak selama beraktivitas fisik. Kondisi ini dikenal dengan hyponatremia. Akibatnya, ginjal menjadi kewalahan dalam memproses cairan dalam jumlah besar. Secara alami, natrium tubuh tak dapat bersaing dengan jumlah air, yang menyebabkan pembengkakakn di sel dan pada kasus yang terberat akan mengakibatkan kematian. Para ahli juga merekomendasikan cara untuk mencegah hyponatremia adalah dengan tidak mengonsumsi air secara berlebih.
Sebuah studi yang diikuti oleh 17 ahli bidang kesehatan di seluruh dunia berkolaborasi untuk membuat pedoman terbaik dalam mengonsumsi air tanpa berlebihan. Pedoman terbaru ini diterbitkan dalam Journal Clinical of Sport Medicine dan diumumkan pada Exercise-Associated Hyponatremia Consensus Development Conference.
"Tujuan utama kami adalah untuk mendidik masyarakat tentang bahaya mengonsumsi air selama berolahraga dan beraktivitas. Kematian akibat hyponatremia sangatlah tragis dan harus bisa dicegah. Gangguan elektrolit ini bisa mengakibatkan mual dan muntah, sakit kepala, kelelahan hingga penurunan kesadaran," ucap dr Tamara Hew-Butler, seorang profesor ilmu olahraga di Universitas Oakland, dikutip dari Medical Daily.
Menurut para ahli, 14 kematian pelari maraton, pemain sepak bola dan atlet lainnya tentu dikaitkan dengan konsumsi air terlalu banyak selama beraktivitas fisik. Kondisi ini dikenal dengan hyponatremia. Akibatnya, ginjal menjadi kewalahan dalam memproses cairan dalam jumlah besar. Secara alami, natrium tubuh tak dapat bersaing dengan jumlah air, yang menyebabkan pembengkakakn di sel dan pada kasus yang terberat akan mengakibatkan kematian. Para ahli juga merekomendasikan cara untuk mencegah hyponatremia adalah dengan tidak mengonsumsi air secara berlebih.
"Ketika haus, jangan konsumsi air berlebihan. Secukupnya saja, agar tidak membahayakan kesehatan. Namun tentu saja jangan kurangi konsumsi air karena bisa berakibat dehidrasi," tambah dr Tamara.
Perhatikan gejala hyponatremia yaitu meliputi pusing, mual dan kelelahan. Dalam kasus yang parah akan muncul gejala muntah, sakit kepala, kebingungan, kejang dan koma yang bisa mengancam jiwa. Hyponatremia seringkali menyerang seseorang yang memiliki aktivitas fisik menantang.
Dikutip dari Mayo Clinic, air memang penting untuk tubuh namun harus tetap dalam kisaran yang tepat agar bisa menyeimbangkan tubuh. Tubuh manusia kehilangan air setiap harinya melalui pernapasan, keringat, buang air kecil dan buang air besar. Institute of Medicine menentukan jumlah ideal adalah sekitar 16 gelas air bagi pria dan 11 gelas air bagi wanita.
Untuk atlet atau siapa pun yang kerap melakukan aktivitas fisik yang membuat Anda berkeringat, minumlah ekstra 2 gelas dari ketentuan tadi untuk memberi kompensasi hilangnya cairan tubuh. Karena natrium akan hilang melalui keringat, mengonsumsi minuman yang mengandung sodium akan membantu mengganti dan menyeimbangkan asupan air dan mengurangi peluang terkena hyponatremia dengan cepat.
sumber : health.detik.com
Perhatikan gejala hyponatremia yaitu meliputi pusing, mual dan kelelahan. Dalam kasus yang parah akan muncul gejala muntah, sakit kepala, kebingungan, kejang dan koma yang bisa mengancam jiwa. Hyponatremia seringkali menyerang seseorang yang memiliki aktivitas fisik menantang.
Dikutip dari Mayo Clinic, air memang penting untuk tubuh namun harus tetap dalam kisaran yang tepat agar bisa menyeimbangkan tubuh. Tubuh manusia kehilangan air setiap harinya melalui pernapasan, keringat, buang air kecil dan buang air besar. Institute of Medicine menentukan jumlah ideal adalah sekitar 16 gelas air bagi pria dan 11 gelas air bagi wanita.
Untuk atlet atau siapa pun yang kerap melakukan aktivitas fisik yang membuat Anda berkeringat, minumlah ekstra 2 gelas dari ketentuan tadi untuk memberi kompensasi hilangnya cairan tubuh. Karena natrium akan hilang melalui keringat, mengonsumsi minuman yang mengandung sodium akan membantu mengganti dan menyeimbangkan asupan air dan mengurangi peluang terkena hyponatremia dengan cepat.
sumber : health.detik.com