BEST PROFIT FUTURES - Pergerakan harga emas yang kembali menurun diawal perdagangan minggu ini dianggap sebagai kegagalan dalam memanfaatkan gejolak pasar saham dan posisi Dolar AS yang tertahan. Harga emas masih disekitar harga termurahnya sejak pertengahan Agustus, bahkan saat data ekonomi AS yang menunjukkan pengupahan (payroll) mereka tidak memuaskan. Isyarat ini semestinya dipergunakan untuk melihat penundaan langkah Bank Sentral AS dalam menaikkan suku bunga dibulan September.
Pada bulan lalu, harga emas juga dianggap gagal memanfaatkan gejolak pasar saham paska Tiongkok mendevaluasi Yuan. Kini harga emas seperti tengah berjuang menentukan arahnya terlepas dari kebijakan moneter AS sendiri.
Banyak harapan muncul saat Tiongkok mendevaluasi Yuan, harga emas akan segera bangkit memanfaatkan pasar saham global yang limbung. Dengan kondisi fundamental AS tersebut, muncul lagi harapan harga emas bisa naik lebih tinggi. Namun harga emas tidak beranjak naik, hingga nampak kehilangan momentumnya.
Pasar berasumsi akan lebih beresiko jika harga emas mengarah turun sementara keyakinan akan kenaikan suku bunga tidak dilakukan pada bulan September ini semakin menebal. Berdasar pada keyakinan bahwa Dolar AS yang tertahan, sebagaimana saat ini, sebaiknya dimanfaatkan harga emas untuk beringsut naik. Sementara para pedagang emas batangan menyatakan bahwa ketidak pastian akan waktu yang akan diambil oleh The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya masih menjadi sumber tekanan pasar emas. Hingga The FED melakukan pertemuan rutin mereka pada 16-17 September nanti, setidaknya pasar hanya bisa menunggu.
Pada bulan lalu, harga emas juga dianggap gagal memanfaatkan gejolak pasar saham paska Tiongkok mendevaluasi Yuan. Kini harga emas seperti tengah berjuang menentukan arahnya terlepas dari kebijakan moneter AS sendiri.
Banyak harapan muncul saat Tiongkok mendevaluasi Yuan, harga emas akan segera bangkit memanfaatkan pasar saham global yang limbung. Dengan kondisi fundamental AS tersebut, muncul lagi harapan harga emas bisa naik lebih tinggi. Namun harga emas tidak beranjak naik, hingga nampak kehilangan momentumnya.
Pasar berasumsi akan lebih beresiko jika harga emas mengarah turun sementara keyakinan akan kenaikan suku bunga tidak dilakukan pada bulan September ini semakin menebal. Berdasar pada keyakinan bahwa Dolar AS yang tertahan, sebagaimana saat ini, sebaiknya dimanfaatkan harga emas untuk beringsut naik. Sementara para pedagang emas batangan menyatakan bahwa ketidak pastian akan waktu yang akan diambil oleh The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya masih menjadi sumber tekanan pasar emas. Hingga The FED melakukan pertemuan rutin mereka pada 16-17 September nanti, setidaknya pasar hanya bisa menunggu.
Data ekonomi akhir pekan lalu, non farm payroll – merupakan salah satu data penting yang dinantikan pasar sejak lama. Data tersebut menunjukkan adanya penambahan lapangan kerja, namun lebih sedikit dari harapan pasar sebelumnya. Alhasil sedikit mengecewakan pasar, meskipun angka tingkat pengangguran AS terbilang cukup baik dengan berada di posisi terendah dalam tujuh tahun terakhir ini. Terjadi benturan sentimen pasar, dimana bagi sebagian yang melihat angka-angka ini terlalu baik untuk dijadikan alasan bagi The Fed menunda menaikkan suku bunga dibulan ini, sebagian lainnya berpikir bahwa angka tersebut terlalu kecil untuk membuat The Fed menaikkan bulan ini. Akibatnya, harga emas justru bertahan ditempatnya.
Pada perdagangan awal minggu ini memang tidak terlalu fluktuatif, mengingat adanya libur bursa AS sehubungan dengan Hari Buruh. Bursa saham Eropa sendiri naik di perdagangan hari Senin. Ditunjang kenaikan saham-saham sektor pertambangan dan komoditi. Saham Glencore melejit setelah keputusan mereka memangkas hutang hingga sepertiga sementara Indek Dolar AS masih tertahan. Harga emas mendapat dukungan kecil dari stabilitas harga di bursa emas Shanghai.
Harga emas di pasar spot turun 1% dari harga minggu lalu, sejauh tahun ini mencatat penurunan sebesar lebih dari 5%. Sentimen penekan harga emas adalah masalah kenaikan suku bunga AS. Emas diperdagangkan turun di sekitar harga $1.118,70 per ons, sementara emas berjangka turun $3,50 per ons di harga $1.117,90.
sumber : financeroll.co.id