BEST PROFIT FUTURES - Pernahkah Anda terbangun di tengah malam karena pasangan mengigau? Jika ya, rasanya pasti sangat tak nyaman. Karena tak hanya berbicara biasa, seseorang juga bisa mengigau dengan meneriakkan sesuatu, bahkan bisa menangis keras seperti telah terjadi sesuatu.
Aktivitas mengigau terjadi bukan tanpa penyebab. Karena, banyak indikator yang membuat seseorang akhirnya dapat berbicara dalam tidurnya. Biasanya, orang yang mengigau bisa seperti melakukan dialog, monolog, atau hanya sekadar berceloteh tak jelas.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan mengigau? Apa saja penyebabnya? Dan apakah mengigau menyebabkan risiko kesehatan bagi tubuh kita?
Menurut Times of India, persoalan mengigau ini dibahas oleh sebuah lembaga bernama National Sleep Foundation (NSF), yang menangani segala urusan dan hal terkait dengan tidur. Salah satunya mengigau, yang merupakan gangguan tidur yang banyak dijumpai.
Aktivitas mengigau terjadi bukan tanpa penyebab. Karena, banyak indikator yang membuat seseorang akhirnya dapat berbicara dalam tidurnya. Biasanya, orang yang mengigau bisa seperti melakukan dialog, monolog, atau hanya sekadar berceloteh tak jelas.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan mengigau? Apa saja penyebabnya? Dan apakah mengigau menyebabkan risiko kesehatan bagi tubuh kita?
Menurut Times of India, persoalan mengigau ini dibahas oleh sebuah lembaga bernama National Sleep Foundation (NSF), yang menangani segala urusan dan hal terkait dengan tidur. Salah satunya mengigau, yang merupakan gangguan tidur yang banyak dijumpai.
NSF menjelaskan, bahwa aktivitas mengigau adalah kelainan yang terjadi pada tidur, yang tak banyak diketahui serta disadari, jika tidak ada orang lain yang memberi tahu.
Natalie Dautovich, salah satu pimpinan NSF mengatakan, "Mengigau,tidak menyebabkan adanya bahaya fisik pada seseorang yang mengalami, serta berada di sekitarnya, yang ada adalah rasa malu, bila aktivitas tersebut diketahui orang lain."
Mengigau, menurut Natalie, bisa menjadi tanda dari adanya gangguan-gangguan pada tidur seperti apnea, teror malam, seksonomia, dan gangguan tidur lain, yang melibatkan aktivitas yang dilakukan dalam keadaan tidur.
Selain itu, mengigau juga bisa terjadi ketika Anda sedang terserang demam, depresi, stres, serta sehabis mengonsumsi minuman keras. Gangguan-gangguan ini akan membuat intensitas mengigau semakin sering, tergantung dengan tingkat keparahan penyakit yang diderita seseorang.
Mengigau, ternyata memiliki risiko yang cukup mengganggu, yakni berkurangnya kualitas tidur Anda. Hal tersebut bisa menguragi keproduktivitasan Anda dalam berkarier.
Selain itu, terlalu sering mengigau, akan memerbesar kemungkinan Anda dan pasangan berselisih, hanya karena membahas kebiasaan tersebut. Jika tidak sama-sama berujung baik, keadaan ini akan semakin parah. Lalu, yang menjadi pertanyaan selanjutnya ialah, apakah seseorang yang sedang mengigau boleh dibangunkan?
Jawabannya, menurut Natalie Tergantung. Pasalnya, kita harus terlebih dahulu mengetahui kadar igauan yang dilakukan. "Kalau masih ringan dan tak membahayakan, biarkan saja. Namun jika sudah mengalami gangguan parah, seperti adanya tambahan gejala, yakni berjalan sambil tidur, maka gangguan ini harus segera dihentikan, dengan membawanya ke dokter atau tenaga yang ahli," ujarnya.
Yang terpenting, adalah bagaimana kita selalu menciptakan suasanan tidur yang nyaman, sehingga gangguan-gangguan tidur tidak datang mengganggu.
sumber : viva.co.id
Natalie Dautovich, salah satu pimpinan NSF mengatakan, "Mengigau,tidak menyebabkan adanya bahaya fisik pada seseorang yang mengalami, serta berada di sekitarnya, yang ada adalah rasa malu, bila aktivitas tersebut diketahui orang lain."
Mengigau, menurut Natalie, bisa menjadi tanda dari adanya gangguan-gangguan pada tidur seperti apnea, teror malam, seksonomia, dan gangguan tidur lain, yang melibatkan aktivitas yang dilakukan dalam keadaan tidur.
Selain itu, mengigau juga bisa terjadi ketika Anda sedang terserang demam, depresi, stres, serta sehabis mengonsumsi minuman keras. Gangguan-gangguan ini akan membuat intensitas mengigau semakin sering, tergantung dengan tingkat keparahan penyakit yang diderita seseorang.
Mengigau, ternyata memiliki risiko yang cukup mengganggu, yakni berkurangnya kualitas tidur Anda. Hal tersebut bisa menguragi keproduktivitasan Anda dalam berkarier.
Selain itu, terlalu sering mengigau, akan memerbesar kemungkinan Anda dan pasangan berselisih, hanya karena membahas kebiasaan tersebut. Jika tidak sama-sama berujung baik, keadaan ini akan semakin parah. Lalu, yang menjadi pertanyaan selanjutnya ialah, apakah seseorang yang sedang mengigau boleh dibangunkan?
Jawabannya, menurut Natalie Tergantung. Pasalnya, kita harus terlebih dahulu mengetahui kadar igauan yang dilakukan. "Kalau masih ringan dan tak membahayakan, biarkan saja. Namun jika sudah mengalami gangguan parah, seperti adanya tambahan gejala, yakni berjalan sambil tidur, maka gangguan ini harus segera dihentikan, dengan membawanya ke dokter atau tenaga yang ahli," ujarnya.
Yang terpenting, adalah bagaimana kita selalu menciptakan suasanan tidur yang nyaman, sehingga gangguan-gangguan tidur tidak datang mengganggu.
sumber : viva.co.id