BEST PROFIT FUTURES - CEO Fcebook, Mark Zuckerberg, memasukan buku berjudul The Muqaddimah dalam daftar bacaannya. Apa istimewanya buku ini?
Pemilik Facebook, Mark Zuckerberg, memasukan buku karya ilmuwan muslim Ibnu Khaldun, sebagai salah satu bacaan wajibnya. Berjudul The Muqaddimah, Zuckerberg mengaku kagum dengan karya ini.
Keputusan Zuckerberg ini tentunya disambut netizen muslim di seluruh dunia.
Mengutip laman businessinsider, Kamis, 4 Juni 2015, Zuckerberg memang telah memancangkan resolusi 2015 dengan membaca buku-buku penting setiap dua pekan sekali. Buku ini akan didiskusikan dalam komunitas Facebook.
Dalam sebuah klub bacanya, A Year of Books, Zuckerberg hanya memilih karya-karya hebat yang dianggap berpengaruh besar pada masyarakat dan bisnis.
Selama ini Zuckerberg hanya memilih karya-karya kontemporer. Namun, saat memilih buku bacaan terbaruny, Zuckerberg justru memilih karya yang dibuat sekitar tahun 1337.
Yang mengejutkan, buku The Muqaddimah ini merupakan karya sejarawan muslim, Ibnu Khaldun.
Mengapa buku ini dianggap penting bagi Zuckerberg?
Pemilik Facebook, Mark Zuckerberg, memasukan buku karya ilmuwan muslim Ibnu Khaldun, sebagai salah satu bacaan wajibnya. Berjudul The Muqaddimah, Zuckerberg mengaku kagum dengan karya ini.
Keputusan Zuckerberg ini tentunya disambut netizen muslim di seluruh dunia.
Mengutip laman businessinsider, Kamis, 4 Juni 2015, Zuckerberg memang telah memancangkan resolusi 2015 dengan membaca buku-buku penting setiap dua pekan sekali. Buku ini akan didiskusikan dalam komunitas Facebook.
Dalam sebuah klub bacanya, A Year of Books, Zuckerberg hanya memilih karya-karya hebat yang dianggap berpengaruh besar pada masyarakat dan bisnis.
Selama ini Zuckerberg hanya memilih karya-karya kontemporer. Namun, saat memilih buku bacaan terbaruny, Zuckerberg justru memilih karya yang dibuat sekitar tahun 1337.
Yang mengejutkan, buku The Muqaddimah ini merupakan karya sejarawan muslim, Ibnu Khaldun.
Mengapa buku ini dianggap penting bagi Zuckerberg?
The Muqaddimah yang berarti pembukaan merupakan sebuah karya yang mencoba menguraikan biasa sejarah dan menemukan nilai-nilai universal dari proses kemanusiaan.
Pendekatan ilmiah revolusioner Ibnu Khaldun dalam meneliti sejarah telah menempatkannya sebagai salah satu pemikir ulung dalam ilmu sosiologi modern dan sejarah.
Seorang sejarawan berpengaruh Inggris, Arnold J Toynbee menggambarkan The Muqaddimah sebagai karya filosofis sejarah.
"Yang tak terbantahkan lagi merupakan karya terbaik yang pernah dibuat sepanjang masa," mengutip Encyclopedia Britannica.
Selama ini buku-buku yang dipilih Zuckerberg memang kerap digali melalui kacamata sosiologi. Tak heran mengapa Zuckerberg kali ini memilih buku karya Ibnu Khaldun.
Berikut adalah 11 buku bacaan Mark Zuckerberg:
1. “The End of Power: From Boardrooms to Battlefields and Churches to States, Why Being In Charge Isn't What It Used to Be” oleh Moisés Naím
2. “The Better Angels of Our Nature: Why Violence Has Declined” karya Steven Pinker
3. “Gang Leader for a Day: A Rogue Sociologist Takes to the Streets” karya Sud hir Venkatesh
4. “On Immunity: An Inoculation” karya Eula Biss
5. “Creativity, Inc.: Overcoming the Unseen Forces That Stand in the Way of True Inspiration” karya Ed Catmull dan Amy Wallace
6. “The Structure of Scientific Revolutions” karya Thomas S. Kuhn
7. “Rational Ritual: Culture, Coordination, and Common Knowledge” karya Michael Chwe
8. “Dealing with China: An Insider Unmasks the New Economic Superpower” karya Henry M. Paulson
9. “Orwell’s Revenge: The 1984 Palimpsest” karya Peter Huber
10. “The New Jim Crow: Mass Incarceration in the Age of Colorblindness” karya Michelle Alexander
11. “The Muqaddimah” karya Ibn Khaldun
sumber : dream.co.id
Pendekatan ilmiah revolusioner Ibnu Khaldun dalam meneliti sejarah telah menempatkannya sebagai salah satu pemikir ulung dalam ilmu sosiologi modern dan sejarah.
Seorang sejarawan berpengaruh Inggris, Arnold J Toynbee menggambarkan The Muqaddimah sebagai karya filosofis sejarah.
"Yang tak terbantahkan lagi merupakan karya terbaik yang pernah dibuat sepanjang masa," mengutip Encyclopedia Britannica.
Selama ini buku-buku yang dipilih Zuckerberg memang kerap digali melalui kacamata sosiologi. Tak heran mengapa Zuckerberg kali ini memilih buku karya Ibnu Khaldun.
Berikut adalah 11 buku bacaan Mark Zuckerberg:
1. “The End of Power: From Boardrooms to Battlefields and Churches to States, Why Being In Charge Isn't What It Used to Be” oleh Moisés Naím
2. “The Better Angels of Our Nature: Why Violence Has Declined” karya Steven Pinker
3. “Gang Leader for a Day: A Rogue Sociologist Takes to the Streets” karya Sud hir Venkatesh
4. “On Immunity: An Inoculation” karya Eula Biss
5. “Creativity, Inc.: Overcoming the Unseen Forces That Stand in the Way of True Inspiration” karya Ed Catmull dan Amy Wallace
6. “The Structure of Scientific Revolutions” karya Thomas S. Kuhn
7. “Rational Ritual: Culture, Coordination, and Common Knowledge” karya Michael Chwe
8. “Dealing with China: An Insider Unmasks the New Economic Superpower” karya Henry M. Paulson
9. “Orwell’s Revenge: The 1984 Palimpsest” karya Peter Huber
10. “The New Jim Crow: Mass Incarceration in the Age of Colorblindness” karya Michelle Alexander
11. “The Muqaddimah” karya Ibn Khaldun
sumber : dream.co.id